CIRI CIRI ANAK ADHD Nampak pada Anakku

ADHD adalah singkatan Attention Deficit Hyperactivity Disorder.  Wah penyakit apakah ini.  Jaman sekarang ada saja penyakit dalam tanda kutip.   Dengar ada Autisme saja sudah cukup membuat terbelalak.  sekarang ada ADHD.  Ciri ciri ADHD dapat dilihat di http://www.kesulitanbelajar.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=26 atau bisa dilihat di http://health.kompas.com/direktori/yourbody/1/ADHD.Anak.#detail

Adapun Ciri ciri yang nampak pada anak saya:

1. Tidak bisa duduk diam lebih dari 2 menit
2. Sulit berkonsentrasi mengerjakan tugas.
3. Ceroboh dalam menaruh mainan atau berjalan
4. ada gejala alergi atau asma
5. selalu banyak energy sering lompat lompat
6. Kadang suka gelisah kalau bosan
7. Banyak berkeringat
8. suka lupa menaruh barang-barangnya
9. Suka marah marah atau impulsif
10. Tidak mendengarkan  kalau di ajak bicara.
11. Bila diajak bicara matanya kearah yang berbeda.
12. Perhatiannya sering terganggu bila ada suara atau cahaya dari tempat lain
13. Bila Keinginannya tidak dituruti akan marah dan gelisah dan membantah suatu pembicaraan apa pun.

Ciri – ciri ini ada pada anak ketiga saya yang berumur 4 th.  Hampir 90% ciri ciri anak ADHD nampak pada anak saya. 

Anak saya yang pertama juga mempunyai ciri semacam ini tapi tidak separah anak ke tiga saya.  Anak pertama saya juga bandel, provokator, impulsif,  hyperactive tapi sekarang sudah sembuh setelah berumur 6 tahun.  Waktu itu aku belum terpikir akan penyakit ADHD.  Karena anak pertama maka saya cukup perhatian baik makanan atau pun kesehatan.  Waktu itu ada alergi terhadap susu sapi.  Saya memberikan susu kedelai pada anak saya yang pertama.  Sebelum umur 4 th anak saya menderita kurang berat badan dan oleh dokter anak disimpulkan ada infeksi paru-paru tanpa test darah dan rontgen. Setelah mengalami pengobatan 6 bulan atas infeksinya barulah ada pengurangan hyperactivitasnya.  Menurut gurunya dia suka tidak memperhatikan guru kalau bicara atau menerangkan pelajaran dan masih asyik dengan permainanya.   Tapi kalau ditanya tentang apa yang diterangkan dia bisa menjawabnya.  Sekarang saya bersyukur kalau anak saya yang pertama prestasinya disekolah naik terus hingga sekolahnya masuk sekolah akselerasi.  Prestasi terakhir dia dapat lulusan terbaik di sekolah SD tersebut.

Lain halnya dengan anak saya yang ke tiga.  Saya kira kalau tidak diobati penyakit ADHD nya bakal tidak bisa mengikuti pelajaran atau bisa menjadi orang bodoh dikelasnya.   Akhirnya saya berfikir apakah ADHD itu berkah atau ujian?  Saya berfikir itu dalah berkah.  Barangkali ini saatnya saya harus memperhatikan anak yang ketiga saya.  Menurut buku yang saya baca tentang ADHD jangan dulu melakukan pengobatan ADHD sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu atau chek up.  Kalau ada infeksi maka akan berkuranglah nutrisi otak sehingga akan memicu ADHD itulah kesimpulan yang saya percaya.  Barangkali saya tidak akan melakukan pengobatan ADHD dengan obat kimia karena obat kimia itu bagaikan obat penenang saja.  Saya lebih senang memakai obat suplemen seperti ganggang biru hijau, chlorofil atau ginggobiloba untuk nutrisi otak biar cepat pemulihan kerusakan otaknya.  Tentunya hal ini akan saya konsultasikan dengan dokter bidang tumbuh kembang.  Kalau ada pembaca yang memberikan saran, mangga atuh.